Jumat, 04 Mei 2012

KUTIPAN

Kutipan merupakan pinjaman kalimat atau pendapat dari seorang pengarang terkenal baik terdapat dalam buku ataupun majalah.

Jenis kutipan :
(Langsung) Pinjaman pendapat dengan mengambil kata demi kata, kalimat demi kalimat dari sebuah teks asli.
(Tidak langsung) Pinjaman pendapat dari pengarang terkenal yang berupa inti dari pendapat tersebut.

Prinsip mengutip :
Tidak melakukan perubahan.
Bila ada kesalahan dalam ejaan penulisan, tata bahasa, penulis tidak merubahnya.
Menghilangkan bagian kutipan tetapi dengan catatan tidak merubah makna.

Cara mengutip :
a.       Kutipan langsung yang tidak lebih dari 4 baris
  • Kalimat diintegrasikan langsung dengan teks
  • Jarak antar baris dengan baris 2 spasi
  • Kalimat diapit dengan tanda kutip
  • Setelah dikutip, kutipan diberi nomor urut
b.      Kutipan langsung lebih dari 4 baris
  • Kalimat dipisahkan dari teks dalam jarak 2,5 spasi
  • Jarak antar baris dengan baris 1 spasi


Kamis, 03 Mei 2012

PERKEMBANGAN TEKNOLOGI PERLU DIWASPADAI


Arus perkembangan teknologi bagaimanapun tidak mungkin dapat dibendung, dan tidak mungkin pula pada setiap rumah tidak didukung adanya fasilatas untuk berinternet. Adalah hal yang salah, jika asumsi seseorang yang melarang untuk berkenalan dengan teknologi internet. Karena bagaimanapun, setiap saat kita butuh bergaul dengan dunia luar melalui teknologi. Sebagai contoh seperti situs jejaring sosial Facebook dan Twitter adalah produk-produk teknologi yang kini sedang digemari oleh banyak kalangan, termasuk anank-anak dan remaja.

Dengan layanan ini kita dapat berkomunikasi dengan teman lama, memperluas jaringan pertemanan, ataupun sekedar mengetahui keadaan atas status teman dan kerabat. Disinilah betapa pentingnya peranan semua pihak, orang tua, institusi pendidikan, pemerintah dan masyarakat. Untuk membantu dan saling mengawasi satu dengan lainnya, terutama bagi yang masih dibawah umur. Dengan membekali mereka menghadapi perkembangan teknologi, kita seharusnya menambahkan edukasi bagaimana menyikapi perkembangan teknologi yang sangat cepat untuk digunakan semaksimal mungkin dalam penggunaanya yang positif. 
  • Mulanya, dapat belajar mengembangkan keterampilan teknis dan sosial yang sangat dibutuhkan di era digital seperti sekarang ini. Meraka yang akan belajar bagaimana caranya beradaptasi, bersosialisasi dengan publik dan mengelola jaringan pertemanan meraka sendiri. Namun pada akhirnya, aktifitas tersebut mengakibatkan menjadi malas belajar berkomunikasi di dunia nyata dan tingkat pemahaman bahasa pun menjadi terganggu (bahasa tubuh atau penggunaan nada suara). 
  • Memperluas jaringan pertemanan berkat jejaring sosial, menjadikan lebih mudah berteman dengan orang lain di seluruh dunia. Meski sebagian besar diantaranya tidak pernah mereka temui secara langsung. Dan dari situs jaringan sosial biasanya akan membuat kepribadian seseorang lebih mementingkan diri sendiri. Mereka akan menjadi tidak sadar akan perubahan lingkungan disekitarnya, karena menghabiskan banyak waktu di internet dan kurangnya berempati di dunia nyata.  
  • Dapat mengembang kan motivasi untuk mengembangkan diri melalui temen-teman yang mereka jumpai secara online. Karena disini pula mereka berinteraksi dan menerima umpan balik satu dengan yang lainnya. Begitu bebasnya, tidak adanya aturan menulis, ejaan dan tata bahasa di jejaring sosial. Hal ini akan membuat mereka semakin sulit untuk membedakan antara mana komunikasi yang digunakan dunia maya dan mana komunikasi yang seharusnya digunakan di dunia nyata. 
  • Meraka yang terlibat menjadikan lebih bersahabat dengan menjaga hubungan persahabatan mereka, meski tidak dapat bertemu secara fisik. Adanya perhatian dan empati yang disampaikan, semisal memberi salam dalam keadaan senang dan menghibur kesedihan atau ucapan saat ada teman yang berulang tahun, mengomentari foto, video bahkan sampai distatus mereka. Merupakan lahan media bagi sebagian predator untuk melakukan kejahatan. Dan kita sendiri tidak pernah tahu, apakah seseorang yang baru dikenal itu benar-benar menggunakan jati dirinya sendiri ataukah malah sebaliknya.

JEJARING SOSIAL

Teknologi bagaikan pisau bermata dua. Di satu sisi, teknologi memungkinkan anak untuk belajar, bersosialisasi dan berkomunikasi. Namun di sisi lain, teknologi dapat pula melukai diri sendiri jika digunakan untuk negatif. Dan tidak sedikit anak yang menjadi korban pelecehan atau premanisme di internet. Istilah tersebut sering dikenal dengan nama cyber bullying, yaitu prilaku anti-sosial yang melecehkan atau merendahkan seseorang secara online atau melalui telapon seluler. 

Cyber bullying memanfaatkan pesan SMS, email, instant massaging (IM), blog, situs jejaring sosial atau halaman web untuk mengganggu dan mempermalukan atau mengintimidasi kita (korban). Bentuknya bermacam-macam, seperti menyabarkan isu-isu palsu memposting foto-foto yang memalukan, pelecehan seksual dan berbagai tindakan ancaman lainnya yang berbuntut ke pemerasan, hingga korban dari cyber bullying ini banyak yang akhirnya bunuh diri. 

Biasanya, korban tidak berani memberitahukan kita tentang hal tersebut karena alasan malu. Dengan tanda-tandanya :
  • Emosi yang berubah menjadi drastis, marah atau sedih yang berlebihan setelah menggunakan ponsel atau berinternet.
  • Menarik diri dari teman-teman atau kegiatan yang biasa dijalakan bersama-sama.
  • Prestasi yang menurun dan ketidak puasan atas tempat pendidikan atau tempat kerjanya.
  • Depresi yang tidak biasanya.
Belum lagi dengan beredarnya konten seksual di ponsel atau yang lebih dikenal dengan istilah sexting, memang bisa meracuni siapa saja tak terkecuali kita sendiri. Sampai dengan mudahnya konten esek-esek tersebut dapat mempengaruhi pikiran, dan nafsu kitapun  dapat tercemar dengan kata-kata atau gambar yang tidak senonoh itu.

PENGARUH BAHASA GAUL DALAM PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA


Secara tidak langsung dan tanpa disadari perkembangan bahasa Indonesia dari waktu ke waktu mengalami perubahan. Kemunduran dalam penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar kian terasa. Dengan munculnya bahasa gaul, bahasa Indonesia seperti terkalahkan.

Penggunaan bahasa gaul di era gobalisasi ini menurunkan eksistensi bahasa Indonesia sehingga membuat para remaja semakin sulit mengetahui bahasa Indonesia yang baik dan benar. Maraknya penggunaan bahasa gaul yang digunakan dapat membuat orang-orang tak sadar bahwa bahasa itu bukan bahasa yang baik dan benar. Mereka akan beranggapan bahwa bahasa gaul itu menjadi hal yang biasa. Semakin terbiasa menggunakan bahasa gaul semakin terlupakan bahasa Indonesia.

Eksistensi Bahasa Indonesia sekarang ini perlu dibina dan dimasyarakatkan oleh setiap warga negara Indonesia. Hal ini diperlukan agar bangsa Indonesia tidak terbawa arus oleh pengaruh budaya asing maupun bahasa gaul yang tidak sesuai dengan bahasa dan budaya bangsa Indonesia. Pengaruh alat komunikasi yang begitu canggih harus diwaspadai dan dihadapi dengan mempertahankan jati diri bangsa Indonesia. Semua ini menyangkut tentang kedisiplinan berbahasa nasional, pemakai bahasa Indonesia yang berdisiplin adalah pemakai bahasa Indonesia yang patuh terhadap semua kaidah atau aturan pemakaian bahasa Indonesia yang sesuai dengan situasi dan kondisinya. Disiplin berbahasa Indonesia akan membantu bangsa Indonesia untuk mempertahankan dirinya dari pengaruh negatif atas kepribadiannya sendiri.